Segelas Susu dan Sepotong Roti Tawar
pinterest.com/milknmufffin |
Hangat sekali mentari melewati celah papan dinding kita, Terasa di kulit hangat tapi tak membakar.
Siap-siap nak!, Pukul 7 tak selesai senewen lah aku.
Ditepian kusen kayu jendela rumah segelas susu sudah siap di santap beserta sepotong roti tawar dengan olesan 1 sendok selai coklat yang sudah tak sabar ingin ku kunyah.
– tinggal tali sepatu saja kok! , Kocar-kacir aku dari awal mengenakan baju sampai perkara tali sepatu. Sampai tak terlintas lagi jamuan ku setiap pagi.
– Roti dan susunya diminum dulu! Jangan buru-buru, pelan-pelan saja. Berbalik badan secepat mungkin tangan kiri ku gapai segelas susu di pertepian bibir kusen jendela dengan tangan kanan ku menyambar roti tawar selai coklat ku.
– Aku pamit ya!, Kencar ku agak berlarian dengan sepotong roti tawar ku yang telah tergigit.
—
Hangat sekali mentari pagi ini, menembus celah papan tapi hari ini terasa dingin di kulit dewasa ku. Iya segelas susu dan sepotong roti tawar pun sulit memecah beku pagi ini seakan santapan pagi itu silam menguap tak menjamu lagi.
Singkat terasa, tapi membekas hangat dan tawarnya seperti segelas susu dan sepotong roti tawar yang kau suguh.
Comments
Post a Comment