Fenomena Ghosting sekarang memang lagi ramai dan marak jadi bahan perbincangan makhluk sosial dalam hubungan relationship, sebenarnya disini kita ga bisa judgemental pelaku ghosting maupun victim ghosting ya. So, i wanna telling y'all my point of view about ghosting ini sendiri. Dulu gue hampir di ghosting sama pacar sendiri hehe, a year ago hubungan kita emang bener-bener di titik terendah karena kita LDR (long distance relationship), sebelum terjadinya hampir "ghosting" ini kita memang sering sekali debat, mood-swing, selalu ada masalah yang menumpuk dan disini kita kurang sekali komunikasi secara asertif, dimana ya we're gonna be pasive and let them go aja tanpa mikir dampak besarnya kedepan apa dan yang gue pikirin saat itu 'yang penting udahlah dia tetap dengan gue dan masalah ini, perasaan gue let it go nanti lupa sendiri' ya so shallow and dumb ass my fucking mind-set. Hari-hari berjalan seperti biasa, dengan mood seperti biasa dan normal tanpa adanya m
Semoga dan Terima Kasih Ku (puisi ini didedikasikan untuk kalian pejuang semua kebaikan terhadap ketidakadilan dari koruptor maupun kejahatan yang buruk) — Terkadang kita memang harus berjalan kedepan, terus berjalan menyusuri jembatan kehidupan yang penuh ambisi, mengesampingkan hal yang terjadi di sekitar kita. Melaju mencapai tujuan hingga menembus ekspektasi. — Tapi, apa boleh abai dan apatis? Jembatan yang kita pijak sudah tergerogoti tikus? Tikus kenyang, nyawa di ambang. — Terserah padamu itu kendali mu itu hak mu, abai atau tidak itu sesuka mu, memilih untuk pergi, atau melihat 1000 orang akan mati, tidak ada dosa. Tapi tidak ada juga untukmu pahala. Kalau memang kau seorang punya hati, kau akan peduli. Nyawa yang hilang akibat hama, ya seharusnya itu dimusnah. — Sekarang atau nanti itu ditangan. Usaha kecil atau besar ada di perbuatan. Jangan mati walau takada yang peduli. Penyemangat ini untukmu Manusia Baik, Aku kutip sedikit kata dari 𝐀𝐥𝐢 𝐛𝐢𝐧 𝐀𝐛𝐢 𝐓