Hallooo..
hi mau posting wawancara aku , febthy dengan bu bidan di salah satu tempat di kota jambi , khususnya didaerah kotabaru. wawancara ini dilakukan saat aku masih kelas 11 SMA di SMAN6 Kota Jambi sebagai Tugas. Kami mencari informasi Pandangan Hidup ibu RR.Tatiek yang sekarang menjadi bidan, bagaimana kisahi bu tersebut hingga menjadi seorang bidan yang melayani masyarakat? yukk baca wawancara kita guys. semoga bermanfaat....
TEMA : BIDAN SEBAGAI PANDANGAN
HIDUP
PEWAWANCARA :
-
INAYAH NOVELIA RIZKI
-
FEBTHY DWI AULIA
NARASUMBER :
BIDAN RR.TATIEK S.
Inayah : Selamat Siang buk
Bidan : Ya.. Siang.
Inayah : Permisi buk maaf mengganggu sebentar, bolehkah saya berbincang sebentar?
Bidan : Ya.. Siang.
Inayah : Permisi buk maaf mengganggu sebentar, bolehkah saya berbincang sebentar?
Bidan : Iya boleh, ada apa ya ?
Inayah :
Perkenalkan kami siswi dari SMAN 6 saya Inayah Novelia Rizki
Febthy : Dan saya Febthy Dwi aulia , kalo
boleh tau nama ibu siapa?
Bidan :
Nama ibu , Tatiek.
Febthy :
Kami ada tugas buk
untuk mewawancarai seseorang, bersediakah ibu jadi narasumber?
Bidan : Yaa boleh dengan senang hati.
Bidan : Yaa boleh dengan senang hati.
Febthy : Oiya nama lengkap ibu siapa?
Bidan : Nama lengkap ibi RR. Tatiek S, tapi biasa dipanggil Tatiek.
Bidan : Nama lengkap ibi RR. Tatiek S, tapi biasa dipanggil Tatiek.
Febthy :
Iya buk tatiek , sebelum menjadi bidan apa sekolah ibu dahulu?
Bidan : Ibu dulu bersekolah di SMA N6 sama
seperti ananda sekalian. Lalu ibu dulu mengambil fakultas peternakan di UNJA ,
tetapi ibu juga mengikuti tes di kebidanan swasta jambi, karena lulu ibu
memilih bidan.
Inayah :
Hm berarti ibu alumni dari SMA yang sama dengan kami ya hehe.
Bidan : Hehe iya nak.
Febthy :
Berapa
lama untuk sekolah dalam bidang kebidanan ?
Bidan : Untuk menjalani
pendidikan kebidanan ada jenjang 3 tahun hingga 4 tahun.
Inayah :
Apa saja yang diajarkan dalam sekolah kebidanan ?
Bidan : Disekolah
kebidanan diajarkan berbagai ilmu tentang kesehatan, terutama kesehatan ibu
hamil dan bayinya.
Febthy :
Apa saja syarat menjadi bidan?
Bidan : tidak buta warna,
tinggi mencukupi idealnya 150cm , dulu harus dari tamatan biologi , dan ikut
pada tes-tes dengan baik .
Inayah : Apa tugas utama bidan
Bidan : Tugas mandiri
bidan yaitu Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang
diberikan. Memberi pelayanan dasar pra nikah pada remaja dengan melibatkan
mereka sebagai klien , Memberi asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan
normal,Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan dengan
melibatkan klien /keluarga,Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir,
Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa nifas dengan melibatkan
klien /keluarga , Memberikan asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang
membutuhkan pelayanan KB. Memberikan
asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan sistem reproduksi dan wanita dalam
masa klimakretium dan nifas
Febthy : Berapa lama masa tugas seorang bidan
?
Bidan : Masa tugas seorang
bidan sebelum menjadi bidan resmi atau PNS, ada juga bidan PTT yang datang itu
ada yang suadh menjalani satu dan dua kali kontrak. Setiap kali kontrak, masa
kerjanya tiga tahun, para bidan PTT bahkan sudah banyak yang diangkat sebagai
PNS setelah menjalani masa tugas 8-10 tahun. Setelah menjadi PNS masa tugas
selayaknya PNS.
Inayah : Apa ada tantangan ketika awal
menjadi bidan ?
Bidan : Pertama pasti jauh
dari keluarga , lalu Pada awal bertugas didesa tantangan utama adalah masih
banyaknya warga membawa wanita-wanita hamil kedukun bayi tradisional yang masih
kurang pengetahuan kesehatan dan masih mempercayai berbagai mitos, sehingga
kedatangan bidan dianggap hal aneh dan dituduh miring karena tidak memepercayai
berbagai macam mitos kehamilan. Jadi kita harus bisa bekerja sama dengan
masyarakat dan pendekatan diri terhadap masyarakat dan juga aparat desa. Jadi
prinsipnya kita harus bisa membawa diri.
Febthy : Mengapa ibu lebih memilih bidan daripada pekerjaan
lain?
Bidan : Dulu tanpa sengaja ibu lulus di
kebidanan ini , jadi ibu lebih memilih ini daripada berkuliah di fakultas
peternakan tadi , karena disini kebidanan cepat mendapatkan kerja dan
penempatannya.
Inayah : Apa
perbedaan bidan dengan dokter kandungan ?
Bian : Perbedaan antara
Bidan dan dokter kandungan adalah Bidan cenderung memiliki filosofi, lebih
holistik dan memandang bahwa persalinan adalah aproses yang alami. Sedangkan
dokter kandungan lebih cenderung memiliki perspektif medis dan melihat
kelahiran sebagai sebuah peristiwa yang risiko.Bidan cenderung menghabiskan
lebih banyak waktu selama proses persalinan dan dalam kunjungan prenatal.
sedangkan dokter kandungan mungkin hanya akan menemani pasien saat tahap akhir
proses persalinan atau saat pembukaan. Dokter kandungan lebih cenderung untuk
menggunakan intervensi medis seperti induksi, episiotomies serta
merekomendasikan caesar.Bidan praktek di pusat-pusat kelahiran (RS, RB, BPS)
atau mendampingi proses persalinan dirumah. tidak seperti dokter kandungan yang
praktek hanya di rumah sakit atau rumah bersalin Dokter kandungan dilatih
sebagai ahli bedah dan dapat melakukan operasi caesar, sedangkan bidan tidak
dapat melakukan operasi.Dokter kandungan bisa menangani klien dengan resiko
tinggi maupun risiko rendah dan sedangkan bidan hanya bisa menangani klien
risiko rendah.
Febthy : Setiap desa ada bidan masing-masing apa saling bersaing ?
Febthy : Setiap desa ada bidan masing-masing apa saling bersaing ?
Bidan : Persaingan pasti
ada tetapi bidan tergabung dalam satu organisasi yang bernama Ikatan Bidan
Indonesia ( IBI ) dalam organisasi ini para bidan dibina bahwa mereka bertugas
untuk melayani warga bukan menjadikan bidan sebagai profesi untuk mengumpulkan
uang semata, namun sebuah pengabdian pada masyarakat sehingga antara satu bidan
dengan bidan lain saling membantu dan bekerjasama.
Inayah : Kapan pertama kali ibu membuka
praktek sendiri?
Bidan : Sekitar tahun 2005
nak.
Inayah : Jadi sekitar 8 tahun ya praktek ibu
sudah berdiri .
Bidan : Iya begitu nak.
Febthy : Bagaimanakah awal mula ibu bekerja sebagai bidan
hingga mempunyai praktek pribadi seperti ini?
Bidan : Bagaiman ya nak, pertama kali ibu melaluinya dengan door to door dahulu, di panggil kerumah-rumah dahulu , lalu ada beberapa ibu-ibu kerumah untuk menyuntik KB , maka daripada itu ibu memperkenalkan dulu ke masyarakat. Karena ibu pindahan dari desa ke kota jadi dari rumah ke rumah dulu ibu bermula.
Inayah : Selama pendidikan bidan pengalaman apa saja yang ibu
sudah dapat?
Bidan :
Yang pertama adanya kebersamaan sesama bidan, karena sama-sama tinggal di
asrama. Kedua sepenanggungan sependeritaan , disiplin , karena disini
kediplinan sangat diutamakan dan disiplinnya keras, dan menumbuhkan rasa
tanggung jawab kita nak.
Febthy : Apa ada hal tidak menyenangkan yang
pernah ibu dapatkan?
Bidan :
Banyak nak, yang jelas itu pertama adanya persaingan sesame bidan itu pasti
ada, lalu perbedaan cara pandangan masyarkat ke kitanya bagaimana nak.
Inayah : Sebelum membuka praktek sendiri ,
ibu bekerja dimana?
Bidan :
Di puskesmas nak.
Febthy : Berapa penghasilan ibu pertama kali
bekerja?
Bidan :
Kalau tidak salah Rp.650.000.- , itu pertama kali pada tahun 2001
Inayah : Apakah di praktek ibu ada bidan lain
yang bantu bantu kerja?
Bidan :
Ada teman ibu, jika ibu sedang ada pelatihan dan tidak bisa bekerja , jadi
teman ibu yang masuk untuk menggantikan ibu dan kami juga saling bekerja sama
nak.
Febthy : Berapa penghasilan ibu perbulannya
di praktek ibu ini?
Bidan : Yaah, lumayan lah jadilah nak, tergantung
nak kalo lagi ramai-ramainya sekitar Rp.300.000.- , kadang Rp.200.000.- dan
kalo sepi-sepinya Rp.100.000 per harinya nak. Karena ini tidak semuanya
membayar cash tapi ada juga dengan hutang dahulu, karena masyarakat disini
kalangan menengah kebawah nak.
Febthy : Hmm… berarti ibu menyesuaikan dengan
lingkungan masyarakat ya.
Bidan :
Iya nak, terpenting kita telah menolong dahulu masalah biaya bisa dibelakangan.
Inayah : Apakah selama ibu membuka praktek
ada complain dari masyarakat sekitar?
Bidan :
Alhamdulillah di daerah ibu belum ada yang complain ya nak , kalo complain nya
diluar ibu kurang tahu juga ya nak.
Inayah : Oh begitu , berarti pelayanan ibu
sudah maksimal ya buk .
Bidan :
Hehe. Iya nak begitulah nak
Febthy : Apa suka dan duka ibu menjadi bidan?
Bidan :
Yang pasti bisa berbagi dan menolong sesame ya nak, tapi dukanya pastinya tidak
ada waktu , setiap waktu harus siap untuk dipanggil , tidak siang maupun hingga
tengah malam. Dan waktu untuk keluarga pun sedikit , terkadang kita harus bisa
berani terjun ke dalam masyarakat langsung.
Inayah : Bagaimana ibu mengatur waktu sebagai bidan dan ibu rumah tangga?
Bidan : Dalam mengatur waktu untuk
melayani masyarakat sebagai bidan dan untuk memgurus keluarga sebagai ibu rumah
tangga. Saya atur ketika akan berangkat ke PUSKESMAS untuk dinas terlebih
dahulu menyipakan makanan, merawat anak-anak. Dan ketika pulang dinas juga
membuka layanan kesehatan dirumah pada warga
Febthy : Lalu , apa harapan ibu kedepannya?
Bidan : Harapannya bisa
lebih maju lagi , dan ibu inginbersekolah lagi untuk lebih mendalami ilmu yang
telah ibu dapatkan yah nak , lalu mempunyai klinik sendiri dan ingin
membantu sesama manusia.
Inayah : Ohh semoga tercapai
keinginannya ya buk amin. kalau begitu terima kasih ya buk atas wawancaranya.
Maaf mengganggu waktu ibu bekerja .
Bidan : Iya sama-sama nak. Tidak ganggu kok kebetulan saja saya lagi tidak ada pasien.
Febthy : Oh begitu. Saya pamit ya buk selamat siang.
Bidan : Iya siang juga.
Bidan : Iya sama-sama nak. Tidak ganggu kok kebetulan saja saya lagi tidak ada pasien.
Febthy : Oh begitu. Saya pamit ya buk selamat siang.
Bidan : Iya siang juga.
Tadi
adalah wawancara saya dengan seorang bidan tentang pandangan hidup. Bidan
tersebut sebenarnya ibu itu ingn sekolah di perguruan tinggi negeri tapi karena
ibu itu lulus dalam kebidan tersebut, ibu itu lebih memilih untuk masuk dalam
kebidanan. Karena penempatan dan cepat dalam mendapatkan pekerjaan dan sekarang
ibu itu berhasil untuk menjadikan bidan sebagai pandangan hidupnya.
Comments
Post a Comment