Skip to main content

BUDAYA TARIAN MELAYU INDONESIA


TARI ZAPIN MELAYU

Halloo , aku balik lagi nihh hihihi (so happy)
Indonesia sangat beragam macam adat,istiadat dan kebudayaan , salah satunya TARI TRADISONAL adalah salah satu kebudayaan yang ada dlam suatu daerah di DUNIAA. Tarian sudah ditemukan sejak lampau (scroll this out) 


Tari zaman prasejarah / zaman primitive

Zaman primitif adalah zaman prasejarah yaitu zaman sebelum munculnya kerajaan sehingga belum mempunyai pemimpin secara formal. Zaman primitif ini berkisar anatara tahun 20.000 SM – 400 M.
Pada zaman masyarakat primitive ada 2 zaman yaitu zaman batu dan zaman logam. Pada zaman batu kemungkinan tari – tarian hanya diiringi dengan sorak – sorai serta tepukan tangan. Sedangkan pada zaman logam sudah terdapat peninggalan instrument music yang ada sangkut pautnya dengan tari yaitu nekara atau kendang yang dibuat perunggu.
Diantara lukisan – lukisan yang menghias nekara itu ada lukisan yang menggambarkan penari yang pada kepalanya dihias bulu – bulu burung dan daun – daunan.
Seni muncul dari ungkapan perasaan ekspresi manusia atas suatu suasana tertentu. lonjakan kegembiraan seseorang saat memperoleh kesenangan akan membentuk gerakan ekspresif , lompatan manusia purba ketika berburu binatang juga terjadi secara spontan. Gerakan – gerakan inilah yang kemudian mengkristal dan disusun dalam bentuk tarian. dari berbagai peristiwa sehari – hari kemudian terlahir bentuk – bentuk rangkaian gerak yang diwujudkan dalam bentuk upacra ritual masyarakat purba.
Dengan diiringi pukulan – pukulan genderang dan sejenisnya, kelompok masyarakat purba bergerak – gerak mengelilingi api unggun yang menyala sambil melantunkan mantra – mantra dan nyanyian – nyanyian persembahan bagi nenek moyang mereka. inilah cikal bakal tumbuhnya tari.
Tari primitif merupakan tari yang berkembang di daerah yang menganut kepercayaan animisme, dan dinamisme. Tari ini lebih menekankan tari yang memuja roh para leluhur dan estetika seni. Tari primitif biasanya merupakan wujud kehendak berupa pernyataan maksud dilaksanakan dan permohonan tarian tersebut dilaksanakan.
Ciri tari pada zaman primitif adalah kesederhanaan kostum, gerak dan iringan menjadi lebih dominan bertujuan untuk kehendak tertentu sehungga ungkapan ekspresi yang dilakukan berhubungan dengan permintaan yang diinginkan. ciri – ciri tari primitif antara lain :
1.     gerak dan iringan sangat sederhana berupa hentakan kaki, tepukan tangan / simbol suara / gerak – gerak saja yang dilakukan
2. gerakan dilakukan untuk tujuan tertentu misalnya menirukan gerak binatang karena berburu, proses inisiasi, kelahiran, perkawinan, panen.
3. instrumen sangat sederhana terdiri dari tifa, kendang, / intrumen yang hanya dipukul secara tetap bahkan tanpa memperhatikan dinamika
4. tata rias sederhana bahkan bisa berakulturasi dengan alam sekitar.
5. tari bersifat sakral karena untuk upacara keagamaan.
6. tarian primitif tumbuh dan berkembang pada masyarakat sejak zaman prasejarah yaitu zaman sebelum munculnya kerajaan sehingga belum mempunyai pemimpin secara formal. Kehidupan masyarakat masih bergerombol, berpindah – pindah dan bercocok tanam.
7. tarian primitif dasar geraknya adalah maksud dan kehendak hati dan pernyataan kolektif.
8. atribut pakaian menggunakan bulu – buluan dan daun – daunan
9. formasi pada tarian primitif biasanya berbentuk lingkaran karena menggambar kekuatan.
10. tarian ini berkembang pada masyarakat yang menganutpola tradisi primitif / purba dimana berhubungan dengan pemujaan nenk moyang dan penyembahan leluhur. Contoh tari primitif tari bailita dan tari dayang modan.

2. Tari zaman feodal / penjajahan ( 400 M – 1945)
Zaman feodal / zaman penjajahan berkisar antara tahun 400 M – 1945. Jenis Tari zaman feodal ini ditandai dengan bermunculan para pakar tari yang memberikan macam – macam definisi. Tokoh – tokoh tersebut antara lain curt sach, soedarsono, corry hamstrong, la mery dan lain sebagainya.
Pada zaman ini tari memiliki berbagai fungsi antara lain tari upacara, tari hiburan, tari pertunjukan. Tari yang berfungsi sebagai upacara ritual dan yang berfungsi sebagai hiburan pribadi sebagian tidak tercakup karena tari ritual pada umumnya lebih mementingkan tujuan dari pada bentuk penyajiannya, sedangkan tari hiburan lebih mementingkan keikutsertaan penari dalam tari itu dari pada kenikmatan untuk menontonnya.
Pada zaman feodal ini tari di Indonesia banyak dipengaruhi oleh kebudayaan yang datang dari luar khususnya India. Selanjutnya muncul Islam melalui kerajaan – kerajaan di Indonesia saat itu, serta pengaruh perluasan wilayah bangsa barat yang kemudian membawa situasi tari di Indonesia lebih modern.
Perkembangan tari zaman feodal dianggap baik karena pengaruh agama hindu, seni tari merupakan bagian yang penting dalam upacara keagamaan yang salah satu buktinya yaitu terdapat gambar atau relief candi yang menggambarkan para penari sedang menari diiringi beberapa instrumen musik.
Pada zaman Indonesia Hindu lahir tari istana sebagai seni yang memiliki nilai artistik yang tinggi antara lain golek, gambyong. Dengan masuknya pengaruh budaya hindu lahirb wayang wong, sapta bedaya, wayang topeng, sri kepi, klana topeng dan lain sebagainya.
Zaman feodal juga banyak dipengaruhi oleh pengaruh agama Islam. Pengaruh agama Islam yang membawa seni tari lebih berkembang karena digunakan sebagai media penyebaran agama Islam terutama di kerajaan Mataram, Kesultanan Cirebon dan Kerajaan Demak. Pada zaman ini juga muncul beberapa topeng antara lain panji kasatriyan, candra kirana, handoyo, raton, klano, denowo, tembem, pentul dan lain sebagainya.
Setelah zaman invasi (perluasan wilayah) bangsa Barat, seni tari lebih berkembang hal ini terbukti dengan banyaknya tari yang diciptakan oleh penata tari dan bangsawan antara lain tari bedhaya, Srimpi, beksan, wireng, dan drama tari (sendratari). Pada zaman feodal / penjajahan juga banyak muncul tari yang bertemakan kepahlawanan / heroik antara lain tari pejuang, bandayuda, prawiroguna, keprajuritan dan lain sebagainya.
3. Tari zaman modern ( zaman setelah indonesia merdekan sampai sekarang)
Jenis tari zaman modern ini ditandai dengan munculnya koreografer – koreografer individu yang menciptakan karya – karya baru, lebih sebagai ekspresi diri dari pada ekspresi komunal. Gagasan koreografer individual sebagai sebuah aspek penting dari dampak kebudayaan barat. Tokoh – tokoh tari modern antara lain isadora Duncan, Martha Graham, doris Humphrey, Mary Wigman dan lain sebagainya.
Tokoh tari modern dari Indonesia salah satunya adalah Sardono W Kusumodan Sal Murgiyanto. Karya tari yang muncul pada zaman modern ini antara lain Dongeng dari Dirah, Meta Ekologi, Hutan yang Merintih. Di Indonesia pada masa setelah merdeka juga muncul tari yang bernuansa tradisional garapan baru yaitu tari Karno Tanding, Tari Retno Ngayuda, Tari Retno Tinanding, Tari Menak Koncar dan lain sebagainya (ayomenari.com)

Bisanya setiap daerah pasti mempunyai adat tarian masing-masing , dengan gerakan , pakaian dan music yang khas dengan daerah nya. Dan pada setiap tarian mempunyai artian masing-masing setiap gerakan , dan situasi nya yaa..
Tak di pungkiri lagi manusia dan tarian erat sekali dengan kebudayaan adat masyarakat daerah nya,  ini beberapa faktor hubungan tarian dan masyarakat :  (scroll this out)
  • Hubungan Tari Dengan Likungan Sosial
      manusia adalah makhluk hidup yang dapat dilihat dari dua sisi, yaitu sebagai makhluk biologis dan makhluk sosial. Sebagai makhluk biologis, makhluk manusia atau “homo sapiens”, sama seperti makhluk hidup lainnya yang mempunyai peran masing-masing dalam menunjang sistem kehidupan. Sebagai makhluk sosial, manusia merupakan bagian dari sistem sosial masyarakat secara berkelompok membentuk budaya. Kehidupan adalah fenomena atau perwujudan adanya hidup, yang didukung tidak saja oleh makhluk hidup (biotik), tetapi juga benda mati (abiotik), dan berlangsung dalam dinamikanya seluruh komponen kehidupan itu. Ada perpaduan erat antara yang hidup dengan yang mati dalam kehidupan. Mati adalah bagian dari daur kehidupan yang memungkinkan terciptanya kehidupan itu secara berlanjut. Lingkungan hidup adalah suatu konsep holistik yang berwujud di bumi ini dalam bentuk, susunan, dan fungsi interaktif antara semua pengada baik yang insani (biotik) maupun yang ragawi (abiotik). Keduanya saling mempengaruhi dan menentukan, baik bentuk dan perwujudan bumi di mana berlangsungnya kehidupan yaitu biosfir maupun bentuk dan perwujudan dari kehidupan itu sendiri, seperti yang disebutkan dalam hipotesa Gaia. Lingkungan hidup yang dimaksud tersebut tidak bisa lepas dari kehidupan manusia, oleh karena itu yang dimaksud dengan lingkungan hidup adalah lingkungan hidup manusia.
            Belum ada definisi tentang lingkungan sosial budaya yang disepakati oleh para ahli sosial, karena perbedaan wawasan masing-masing dalam memandang konsep lingkungan sosial budaya. Untuk itu digunakan definisi kerja lingkungan sosial budaya, yaitu lingkungan antar manusia yang meliputi: pola-pola hubungan sosial serta kaidah pendukungnya yang berlaku dalam suatu lingkungan spasial (ruang); yang ruang lingkupnya ditentukan oleh keberlakuan pola-pola hubungan sosial tersebut (termasuk perilaku manusia di dalamnya); dan oleh tingkat rasa integrasi mereka yang berada di dalamnya.
Oleh karena itu, lingkungan sosial budaya terdiri dari pola interaksi antara budaya, teknologi dan organisasi sosial, termasuk di dalamnya jumlah penduduk dan perilakunya yang terdapat dalam lingkungan spasial tertentu. 

            Lingkungan sosial budaya terbentuk mengikuti keberadaan manusia di muka bumi. Ini berarti bahwa lingkungan sosial budaya sudah ada sejak makhluk manusia atau homo sapiens ini ada atau diciptakan. Lingkungan sosial budaya mengalami perubahan sejalan dengan peningkatan kemampuan adaptasi kultural manusia terhadap lingkungannya.
Manusia lebih mengandalkan kemampuan adaptasi kulturalnya dibandingkan dengan kemampuan adaptasi biologis (fisiologis maupun morfologis) yang dimilikinya seperti organisme lain dalam melakukan interaksi dengan lingkungan hidup. Karena Lingkungan hidup yang dimaksud tersebut tidak bisa lepas dari kehidupan manusia, maka yang dimaksud dengan lingkungan hidup adalah lingkungan hidup manusia. Sehingga hubungan antara tari dengan likungan sosial sangat erat dimana tari sering dijadikan sebagai alat interaksi antar manusia yang satu dengan yang lain, dijadikan hiburan, tontonan dan bahkan dalam pembelajaran.

  • Hubungan Tari Dengan agama
            Agama, Budaya dan Masyarakat jelas tidak akan berdiri sendiri, ketiganya memiliki hubungan yang sangat erat dalam dialektikanya; selaras dalam menciptakan ataupun kemudian saling menegasikan.
Proses dialektika yang berjalan menurut Berger, dialami agama dengan tiga bentuk. Pertama, energi eksternalisasi yang dimiliki individu dalam bermasyarakat kemudian membentuk sebuah bentuk kedua, Objektivasi atas kreasi manusia dan akhirnya berputar kembali dalam bentuk ketiga, dengan arus informasi yang menginternalisasi kedalam individu-individu. Dalam dialektika ini, bukan berarti stagnan. Hasil eksternalisasi yang ter-Objektivikasi selalu mengalami perkembangan, manusia tidak pernah puas atas hasil yang telah dicapai. Dalam pandangan yang Idealis atu perspektif, manusia memiliki pengandaian yang normatif yang selalu tidak berhenti dengan satu ciptaan. Ketidak terjebakan manusia dalam imanensi dan selalu berhadapan dengan keabsurdan membuat manusia –dan Agama yang juga berada dalam dialektika ini akhirnya bersifat dinamis. Begitu juga budaya, proses dialektika yang dialami bersama Agama tidaklah jauh berbeda bahkan sama. Tiga bentuk; Eksternalisasi, Objektivikasi dan Internalisasi juga merupakan proses bagaimana budaya terbentuk dan bagaimana ia berhubungan dengan Agama.
Saat Budaya ataupun Agama dianggap sebagai an sich, manusia terlahir di dunia mau tidak mau harus menerima warisan sebuah ide-ide, sistem tingkah laku, dan artefak yang sebelumnya telah ada. Berbeda dengan ketika budaya ataupun agama dimaknai sebagai proses, keduanya dipandang dalam bentuk kontinyuitas perkembangan, kebangkitan, dan keruntuhan sutau kebudayaan.
Kebudayaan dan Agama sebagai proses adalah realitas yang tidak terhenti satu jejak saja. Fluiditas keduanya merupakan jejak nostalgia dari sebelumnya untuk titik tolak menuju jejak berikut yang bersifat menambahi, merubah atau bahkan meniadakan. Jadi hubungan tari dengan agama adalah tari sering digunakan oleh masyarakat pada zaman dahulu dan sekarang dalam ritual keagamaan, contphnya seperti di Bali tari rejang dewa hanya ditarikan oleh remaja atau anak wanita kecil yang masih perawan dan contoh – contoh lainnya.
  • Hubungan Tari Dengan pendidikan 
            Seperti yang kita ketahui bahwa seni tari dan seni musik termasuk dalam mata pelajaran di sekolah-sekolah. Hal ini menunjukan adanya hubungan antara tari dan dunia pendidikan. Kesenian khususnya tari digunakan untukk menyeimbangkan antara otak kanan dan otak kiri, selain itu kesenian dijadikan mata pelajaran juga untuk meletarikan budaya bangsa kita. Kemampuan seni tari salah satunya adalah aspek penting dalam kehidupan. Demikian pada pembelajaran merupakan ranah kognitif meliputi kemampuan menghapal, memahami, menerapkan, menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi. Kemampuan psikomotor, yaitu keterampilan yang berkaitan dengan gerak, menggunakan otot seperti lari, melompat, menari, melukis, berbicara, membongkar dan memasang peralatan, dan sebagainya. Kemampuan afektif berhubungan dengan minat dan sikap yang dapat berbentuk tanggung jawab, kerjasama, disiplin, komitmen, percaya diri, jujur, menghargai pendapat orang lain, dan kemampuan mengendalikan diri. Semua kemampuan ini harus menjadi bagian dari tujuan pembelajaran di sekolah, yang akan dicapai melalui kegiatan pembelajaran yang tepat.
Masalah afektif dirasakan penting oleh semua orang, namun implementasinya masih kurang. Hal ini disebabkan merancang pencapaian tujuan pembelajaran afektif tidak semudah seperti pembelajaran kognitif dan psikomotor. Satuan pendidikan harus merancang kegiatan pembelajaran yang tepat agar tujuan pembelajaran afektif dapat dicapai. Keberhasilan pendidik melaksanakan pembelajaran ranah afektif dan keberhasilan peserta didik mencapai kompetensi afektif perlu dinilai. Oleh karena itu perlu dikembangkan acuan pengembangan perangkat penilaian ranah afektif serta penafsiran hasil pengukurannya.
  • Hubungan Tari Dengan Politik
Tubuh tari adalah wilayah kontestasi politik di mana identitas dibentuk dan diformulasikan banyak kepentingan ideologi di luar tubuh, baik di tingkat lokal, internasional, maupun pasar. Untuk kepentingan itu, tari dipisahkan dari sejarah tubuh. Dalam konteks Indonesia, Diyah Larasati (39), penari-akademisi dari Universitas Minnesota, Minneapolis, AS, menengarai, tari dibiarkan terus hidup, dipertahankan, bahkan dilindungi atas nama kebudayaan nasional, tetapi dilakukan tubuh-tubuh yang terpisah sama sekali dari sejarah realitas. Karena itu ia menolak mendikotomikan tarian tradisional dan kontemporer, tarian keraton dan tarian rakyat, karena semua menyangkut politik tubuh yang terselubung di dalam tarian tersebut. Penggunaan istilah modern atau kontemporer sebagai retorika dapat terkait dengan ruang wacana politik dominan, tegas dia.
Hal senada dinyatakan Ananya Chatterjea (42), penari-akademisi asal India dari universitas yang sama. Menurut dia, tubuh tari dari Timur senantiasa dimaknai Barat sebagai sesuatu yang tampaknya memenuhi hasrat mereka akan kerinduan dunia yang jauh di sana, dunia yang senantiasa statis dan penuh harmoni. Tubuh tari terlepas dari sejarah dan realitas sosial yang melingkupinya. Martha E Savigliano dari Departemen Tari Universitas California Riverside mempertanyakan hal yang sangat mendasar dari seluruh kegiatan ini: atas keinginan siapa diskusi tari kontemporer Asia ini dilakukan, wacana seperti apa yang akan berkaitan bila kita melokasikan tari-tari Asia dan berdasarkan peta dunia siapa yang akan dinavigasikan, masalah apa yang hendak dipaparkan dan dari siapa.
Mendengarkan pemaparan mereka, tak sulit menyimpulkan, tari sebenarnya berada dalam lintasan beragam kajian. Di dalamnya terdapat berbagai isu yang melibatkan situasi di luar seni (tari), tetapi sekaligus berkelindan dengan penciptaan dan pencitraan terhadap tubuh tari. Seni modern pada abad ke-20 ditandai dengan munculnya kreasi baru para seniman yang menantang ide lama melalui pekerjaan artistik mereka. Namun, kajian mendalam mengenai tari cenderung lambat mengejar wacana lebih luas. Malah, di Asia, hampir tak ada upaya yang dilakukan untuk mengomunikasikan temuan dan pemikiran secara lintas negara.
Persoalan tari dan politik identitas menjadi bagian sangat penting dalam lokakarya internasional Memetakan Wacana: Tari Kontemporer di Asia di Yogyakarta, 28-29 Maret 2008. Lokakarya yang diselenggarakan Kunci Cultural Studies, Universitas Sanata Dharma, dan Universitas Roehampton, London, itu diikuti penari-akademisi dari Inggris, Argentina, Taiwan, AS, Indonesia, Malaysia, dan India. Lokakarya ini sangat penting untuk memahami, tari bukan sekadar gerakan estetis tubuh. Ruang itu merupakan wilayah pertarungan makna yang dahsyat, terkait dengan konteks politik, ekonomi, dan sosial dari tingkat lokal, nasional, regional, sampai internasional. Yang terkuat adalah yang dominan dan dengan demikian juga menguasai definisi atas yang lemah.
Dalam sejarah perkembangan tari, mempelajari teknik tari merupakan langkah awal seorang penari dalam belajar tari. Dalam berbagai keadaan, mempelajari seni tari baik tradisi maupun nontradisi banyak membantu keterampilannya terutama untuk menjadi penari, sehingga bentuk tari apapun yang diperagakan harus dapat dikuasai dengan baik.
Selanjutnya, sikap profesional penguasaan teknik tari bentuk tari-tarian Nusantara yang dipelajari harus dapat dikuasai secara sempurna, sehingga keprofesionalannya menjadi bagian penting dalam kehidupan yang bersangkutan. Ditinjau secara kenyataan, kemampuan dan keterampilan memperagakan tari berdasarkan pada tingkat kesulitan melakukan gerak, adaptasi budaya tarian tersebut dan kesanggupan melakukan pendekatan budayanya menjadi indikator pemahaman spesifikasi tarian dalam kaitannya dengan wiraga, wiramadan wirasa tari.
Profesionalisme yang bersangkutan dapat tercermin secara jelas oleh penari pada saat memperagakan tari secara terampil dan luwes. Faktor kepenarian yang berkembang dewasa ini, telah dirujuk menjadi salah satu bentuk kompetensi tari. Sikap profesional dalam menunjukan kemampuan menari yang diberi judul standarisasi kepenarian. Beberapa kompentensi mengenai profesional kepenarian yang telah distandarisasi dinyatakan dalam tahapan kemampuan menari secara profesional yang dapat ditunjukan oleh seseorang yang telah menduduki level profesional dalam jenis tari mancadaerah di Indonesia. 
  • Hubungan Tari Dengan Ekonomi
Tidak dapat dipungkiri bahwa tari dewasa ini telah menjadi sumber penghasilan yang cukup bernilai ekonomis. Baik tarian modern maupun tradisional, kedua-duanya mampu memberikan nilai ekonomis yang cukup menjanjikan. Hal ini dapat kita lihat dengan banyaknya berdiri sanggar-sanggar tari maupun kursus-kursus tari/dance yang kemudian banyak digunakan jasanya untuk mengisi suatu acara ataupun suatu pertunjukan yang tentunya mendapatkan fee dari kegiatan tersebut.
Tari juga merupakan sumber devisa negara yang secara tidak langsung telah membantu memberikan daya tarik tersendiri bagi para wisatawan untuk datang dan berkunjung serta membayar untuk dapat menikmati keindahan suatu tarian. Dengan adanya tarian-tarian tradisional maka nilai kebudayaan nasional juga semakin kaya dan beragam sehingga pariwisatapun menjadi semakin menarik dan mampu bersaing dengan negara-negara lain di dunia. Dengan demikian terlihat jelaas hubungan antara tari dengan ekonomi dimana dengan tari maka ekonomipun dapat ditingkatkan.
Seperti contoh suksesnya pariwisata di Bali tidak lepas dari kekayaan tarian di daerah tersebut. Bali menjadi suatu tujuan wisata yang cukup baik dan cukup bernilai dan sangat mampu bersaing untuk menarik wisatawan baik wisatawan domestik maupun wisatawan asing sehingga nilai devisa yang disumbangkan pun jauh lebih banyak. Dengan demikian mungkin suatu saat nanti pemerintah dapat memanfaatkan dengan lebih baik lagi agar tari dapat menjadi sumber ekonomi yang dapat membantu kondisi ekonomi negara kita.
  •  Hubungan Tari Dengan Kesehatan
                Secara umum semua kegiatan berkesenian mempunyai manfaat yang sama, yakni rekreatif. Dengan berkesenian, baik sebagai pelaku maupun sebagai penikmat, setiap orang akan mendapat hiburan. Seni tari merupakan seni yang mampu memberikan manfaat ganda baik bagi pelaku maupun penikmatnya.
    Bagi pelakunya, seni tari selain bermanfaat memberi hiburan, juga menjadi kegiatan berolahraga. Menari merupakan kegiatan olahraga kebugaran. Bagi penikmatnya, seni tari memberikan hiburan, inspirasi, dan berbagai manfaat lainnya. Ada lima unsur yang menjadi dasar untuk menilai indahnya sebuah pertunjukan tari. Unsur pertama adalah wiraga, yakni kesuaian antara jenis tarian dengan umur dan fisik penarinya, misalnya, “tari kelinci” lebih cocok dimainkan oleh anak-anak, atau “tari kendi” sangat bagus dimainkan oleh gadis cilik.
    Unsur kedua adalah wirama, yakni kesesuaian antara irama lagu atau musik pengiring dengan gerak tari. Tarian yang sigrak atau yang bersifat atraktif dan dinamis sangat cocok diiringi dengan lagu bernuansa gembira dengan tempo yang cepat. Sebaliknya, tarian yang bernuansa romantis atau melankolis lebih cocok diiringi dengan lagu yang syahdu dan musik bertempo lambat. Unsur ketiga adalah wirasa, yakni penghayatan yang dilakukan oleh penari terhadap materi dan jenis tarian. Menari bukan sekadar menggerakkan anggota tubuh, melainkan mengekspresikan nilai seni atau keindahan melalui bahasa gerak, bahasa tubuh, dan bahasa mimik.
    Unsur keempat adalah wicitra, yakni bagaimana keseluruhan gambaran yang dapat diperlihatkan sebagai sebuah keutuhan karya seni. Unsur keempat ini dibangun dengan padupadan dari tata rias, kostum, tata lampu, dan tata pangung. Unsur kelima adalah konteks, yakni hubungan pertunjukan dengan dengan momen atau acara tertentu. “Tari karonsih”, misalnya, sangat sesuai disuguhkan dalam acara resepsi pernikahan karena tarian ini menggambarkan sepasang kekasih yang sedang bercengkerama dalam percumbuhan yang penuh kasih dan romantic (sumber) tq66

kesenian tarian tradisional biasanya di pentas kan pada saat-saat kesenian rakyat atau upacara adat , ini beberapa manfaat tarian :

            Seni tari senagai hiburan Tari sebagai hiburan harus bervariasi sehingga tidak menjemukan dan menjenuhkan. Oleh karena itu, jenis ini menggunakan tema-tema yang sederhana, tidak muluk-muluk, diiringi lagu yang enak dan mengasyikkan. Kostum dan tata panggungnya dipersiapkan derngan cara yang menarik.    

            Seni tari sebagai penyaluran terapi. Jenis tari ini biasanya ditujukan untuk penyandang cacat fisik atau cacat mental. Penyalurannya dapat dilakukan secara langsung bagi penderita cacat tubuh atau bagi penderita tuna wicara dan tuna rungu, dan secara tidak langsung bagi penderita cacat mental. Bagi masyarakat timur, jenis tarian ini pantangan kerena persaan iba atau tak sampai hati.

            Seni tari sebagai media pendidikan Kegiatan tari dapat dijadikan media pendidikan, se[erti mendidik anak untuk bersikap dewasa dan menghindari tingkah laku yang menyimpang. Nilai-nilai keindahan dan keluhuran pada seni tari dapat mengasah perasaan seseorang.
Seni tari sebagai media pergaulan. Seni tari adalah kolektif, artinya penggarapan tari melibatkan beberapa orang. Oleh karena itu, kegiatan tari dapat berfungsi sebagai sarana pergaulan . kegiatan tari, seperti latihan tari yang rutin atau pementasan tari bersama, adalah sarana pergaulan yang baik.
 
Seni tari sebagai media pertunjukkan Tari bukan hanya sarana upacara atau hiburan, tari juga bisa berfungsi sebagai pertunjukkan yang sengaja di garap untuk di pertontonkan. Tari ini biasanya dipersiapkan dsengan baik, mulai dari latihan hingga pementasan, diteliti dengan penuh perhitungan. Tari yang dipentaskan, lebih menitikberatkan pada segi artistiknya, penggarapan koreografi yang mantap, mengandung ide-ide, interprestasi, konsepsional serta memiliki tema dan tujuan.

            Seni tari sebagai media katarsis Katarsis berarti pembersihan jiwa. Seni tari sebagai media media katarsis lebih mudah dilaksanakan oleh orang yang telah mencapai taraf atas, dalam penghayatan seni Jenis-Jenis Tari Tradisi Nusantara. Tradisional atau sering disebut tradisi berarti warisan budaya yang sudah cukup lama hidup dan berkembang secara turun menurun. Tari sebagai hasil kebudayaan juga merupakan seni yang sudah cukup lama hidup berkembang secara turun menurun. Jenisnya sangat banyak yang tersebar hampir di seluruh wilayah Nusantara.

    Pada umumnya, tari-tari tradisional digarap secara baik dengan memperhatikan kaidah-kaidah seni pertunjukan sehingga tari tradisional merupakan seni yang bernilai artistik cukup tinggi. Tari tradisi semacam ini disebut tari tradisional klasik.


Seni tari sebagai sarana upacara. Tari dapat digunakan sebagai sarana upacara. Jenis tari ini banyak macamnya, seperti tari untuk upacara keagamaan dan upacara penting dalam kehidupan manusia.

Tadi kita udah ngebahas definisi,hubungan tari dengan masyarakat , manfaat tarian dan sejarah mula tarian, sekarang aku mau ngulik salah satu tarian Melayu Indonesia , yang gak cuma ada di Malaysia , Brunei Darussalam .Iindoneisa Juga PUNYA hususnya di daerah SUMATERA !! , yaitu TARI ZAPIN MELAYU RIAU (hehehe lovely^^) 

Kenapa aku milih ngulik tarian Zapin?why? because Aku sendiri pernah menampilkan Zapin (whaaha dengan muka cantik^^) gerakannya mengandung makna yang dominan religius ya menurut ku dan juga banyak arti dalam setiap gerakan , dan aku juga dari daerah Sumatera (hahaha proudlyy:d) Pokoknya Love banget Budaya Kita Melayu Indonesia (wkwkw face seronok *upin ipin speak style*)

lets scroll this out !!! semoga bermanfaat


SEJARAH SINGKAT ZAPIN

Tari zapin mulanya berasal dari tanah arab yaitu yaman dimana tarian zapin tersebut digunakan sebagai hiburan dikalangan istana khusuhnya di negeri parsi tarian zapin itu berasal. Kemudian dibawa dari Hadramautoleh saudagar arab pada awal abad ke-16 dan masuk ke Johor Lingga, 1824 tumbuh dan berkembang pada kerajaan Johor, Riau, dan Lingga. Barulah tari zapin merebak ke sekitar daerah melayu seperti Malaysia, Singapura, Indonesia dan Brunei Darussalam.
Tarian Zapin merupakan salah satu dari pada berbagai jenis tarian Melayu yang masih ada hingga sekarang. Tarian Zapin berasal dari perkataan Arab yaitu “Zaffan” yang artinya penari dan “Al-Zapin” yang artinya gerak kaki. Tarian ini diilhamkan oleh peranakan Arab dan diketahui berasal dari Yaman. Mengikuti sejarah Tarian Zapin, pada mulanya tarian ini adalah sebagai tarian hiburan di istana. Setelah dibawa dari Yaman oleh para pedagang Arab pada awal abad ke-16, Tarian Zapin ini kemudiannya merebak ke negeri-negeri sekitar Johor seperti di Riau, Singapura, Sarawak dan Brunei Darusalam. Tarian Zapin diperkenalkan di Pekanbaru oleh seorang songkok yang berasal dari Sumatra yang bernama Adam sekitar tahun 1930-an. Namun tarian ini sangat popular di Pekanbaru pada tahun 1950-an dan 1960-an terutama di kampung Tanjung Gemuk dan kampung Lamir.
Contoh-contoh Tarian Zapin:
Zapin Melayu Johor
Zapin Pulau
Zapin Arab
Zapin Singapura
Zapin Lancang Kuning
Zapin Tempurung
Zapin Nelayan
Zapin Nasib Lancang Kuning

Perkembangan tari zapin identik dengan budaya melayu maupun dengan hal berpantun. Seniman dan budayawan mampu membuat seni tradisinya. Tidak mandek tapi penuh dinamika yang selalu dapat diterima dalam setiap keadaan. Makanya tari zapin masih eksis sampai saat ini. Bagaimanapun juga walaupun tari zapin masih eksis sampai  sekarang tentunya ada daerah yang membuat tari zapin itu lebih berkembang dikalangan masyarakatnya. Tari zapin pada saat sekarang ini lebih berkembang di daerah pesisir pantai atau daerah kepulauan.
Tari zapin tumbuh dan berkembang didaerah melayu seperti daerah Brunei, Malaysia, singapura, dan Indonesia. Di Indonesia khususnya daerah yang ada suku melayu nya seperti Jakarta(betawi), Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Selatan, Sumatera Barat(Minang Kabau), Lampung, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Dan Bengkulu. Dan Khususnya didaerah Riau Tari zapin berkembang di daerah Siak Sri Indrapura, Bengkalis, Pelalawan dan disetiap daerah yang terdapat perbedaan latar belakang.
Tari zapin merupakan salah satu tari tradisi khususnya di Riau. Dimana tari zapin tradisi penarinya hanya ditarikan oleh para lelaki tetapi pada saat sekarang ini tari zapin sudah berembang dimana tari zapin sekarang sudah mengalami perubahan dan perkembangannya di setiap gerakannya. Tari zapin tradisi pada zaman dahulu kala yang hanya dilakukan oleh para penari lelaki akan mengangkat status sosialnya pada masyarakat dan selalu menjadi incaran oleh para orang tua untuk dijodohkan kepada anaknya.

Tari zapin diciptakan berdasarkan unsur sosial masyarakat pendukungnya, bukan hanya semata-mata sebagai uangkapan ekspresi, tetapi merupakan wajah batiniah dan ekspresi cultural masyarakat yang melahirkan. Tarian ini lahir dilingkungan masyarakat melayu riau yang sarat dengan berbagai tata nilai.

Makna Gerakan Tari Zapin
Zapin terdiri dari empat langkah, yang melambangkan sifat Rasulullah dari setiap geraknya. Langkah itu merupakan syariat, yang bertalian dengan ruh yang menegakkannya. Setiap langkah zapin memunyai bunga zapin. Bunga zapin ada 13 gerak, yakni sebagai lambang rukun sembahyang sebanyak 13, yang diakhiri dengan pecah lapan sut, artinya mengakhiri mengambil air sembahyang.
Saat zapin ditarikan, lagu dinyanyikan bait per bait. Di antara bait satu lagu ke bait lainnya, penabuh marwas mengeraskan permainannya, yang disebut dengan santing atau doguh. Maknanya sebagai lambang mengambil semangat bagi penari zapin. Sementara itu, pemetik gambus – biasanya sekaligus menjadi penyanyi – membawakan lagu dengan memakai birama 4/4.
Sebelum 1960- an, zapin tradisional (terutama di Siak dan Pekanbaru) ditarikan oleh dua lelaki. Hal itu sesuai dengan falsafah tari tersebut yang bersumber dari Timur Tengah, yang menunjukkan bahwa lelaki adalah khalifah atau pemimpin yang harus melindungi kaum yang lemah. Lazimnya, perempuan adalah kaum lemah yang senantiasa mendapat perlindungan dari laki-laki. Dalam perkembangannya, setelah keluar dari istana, penarinya terdiri dari perempuan atau campuran laki-laki dan perempuan. Hal itu menggambarkan seorang pendamping laki-laki yang religius. Itu tampak dari gerak kaki yang tidak terlalu luas, juga gerak tangannya yang tidak terlalu tinggi, menggambarkan bahwa perempuan harus mempertahankan kesusilaannya dan harus selalu hormat pada laki-laki.

Gerak Tari Zapin
Gerak tari zapin dibagi 5 :
1.    Gerak lurus saja dan mundur ( alif )
2.    Gerak berpusing pada lingkaran
3.    Gerak zig – zag ( siku – siku )
4.    Gerak tahtim / tahtum / tahto ( pada penutup )
5.    Gerak sembah ( pada pembukaan )
Gerak gerak lainya seperti gerak jus, gerak enjit – enjit, gerak titi batang maju mundur, gerak pusing serong, gerak anak ayam patah sembilan.
Tempo zapin pada ummunya tanda sukat 4/4 dengan tangga nada diatonis, kebanyakannada minor harmonis. Tempo lagu umumnya berjiwa riang dan gembira. Biasanya dinamika yang dipakai mula – mula menggunakan sedang kerasnya ( mezzoforte ), lalu berangsur nyaring ( crescendo ), lalu nyaring sekali ( fortisimo ), serta tekanan yang mendadak ( phraso – phraso ) dalam ungkapan tertentu

Gerak-gerak dalam Tarian Zapin antara laki-laki dan perempuan adalah sama, yang membedakan hanyalah gerak tangannya saja.
Gerak-gerak dalam Tarian Zapin:
1.       Tahto 1
·        Gerak ini bermakna Bermaksud sikap rendah diri dan menghargai. Gerak ini merupakan gerak yang ditampilkan diawal-awal Tarian Zapin. Gerak ini dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada awal dan akhir Tarian Zapin. Gerak ini dilakukan sebanyak 8 hitungan per 1 kali.
2.       Tahto 2
·        Gerak ini bermakna Bermaksud sikap rendah diri dan menghargai. Gerak ini selalu dilakukan setelah gerak Tahto 1. Gerak ini dilakukan sebanyak 2 kali yaitu diawal dan diakhir setelah gerak Tahto1. Gerak ini dilakukan sebanyak 8 hitungan per 1 kali.
3.       Tahto 3
·        Gerak ini bermakna Bermaksud sikap rendah diri dan menghargai. Gerak ini selalu dilakukan setelah gerak Tahto 2. Gerak ini dilakukan sebanyak 2 kali juga yaitu diawal dan diakhir setelah gerak Tahto 2. Gerak ini dilakukan sebanyak 8 hitungan per 1 kali.
4.       Bebas
·        Gerak ini merupakan gerak yang selalu ditampilkan dalam Tarian Zapin. Gerak ini dilakukan diantara gerak-gerak yang lain, ada yang sebanyak 1 kali maupun sebanyak 2 kali. Gerak ini dilakukan sebanyak 8 hitungan per 1 kali.
5.       Shut
·        Gerak ini bermakna Mendahulukan sikap adil dan sabar dengan keseimbangan . Gerak ini dilakukan setelah gerak bebas yang sebelumnya adalah gerak Tahto 3. Gerak ini dilakukan sebanyak 2 kali yaitu Shut maju dan Shut mundur. Gerak ini dilakukan sebanyak 16 hitungan per 1 kali.
6.       Siku Keluang
·        Gerak ini bermakna Dinamis kehidupan. Gerak ini dilakukan setelah gerak bebas 2 kali yang sebelumnya adalah gerak Shut maju mundur. Gerak ini dilakukan sebanyak 2 kali yaitu maju dan mundur. Gerak ini dilakukan sebanyak 16 hitungan per 1 kali.
7.       Mata Angin
·        Gerak ini dilakukan setelah gerak bebas 1 kali yang sebelumnya adalah gerak Siku Keluang maju mundur. Gerak ini dilakukan sebanyak 1 kali. Gerak ini dilakukan sebanyak 16 hitungan.
8.       Titik Batang
·        Gerak ini bermakna Bahwa keteguhan hati dan keterampilan dalam menghadapin cobaan. Gerak ini dilakukan setelah gerak bebas 2 kali yang sebelumnya adalah gerak Mata Angin. Gerak ini Dilakukan sebanyak 2 kali yaitu maju dan mundur dimana diantara gerak Titik Batang maju dan mundur itu terdapat 1 kali gerak bebas yang memisahkan gerak itu. Gerak ini dilakukan sebanyak 16 hitungan per 1 kali.
9.       Pusing Tengah
·         Gerak ini bermakna Kepedulian terhadap lingkungannya. Gerak ini dilakukan setelah gerak bebas 2 kali yang sebelumnya adalah gerak Titik Batang maju mundur. Gerak ini dilakukan sebanyak 2 kali yaitu maju dan mundur. Gerak ini dilakukan sebanyak 8 hitungan per 1 kali

Pakaian Didalam Tarian Zapin
Sungguhpun Tarian Zapin mempunyai pengaruh Arab-Parsi, tetapi dari segi pakaian penari-penari memakai pakaian Melayu selengkapnya yaitu bagi laki-laki berkain samping, memakai baju teluk belanga, cekak musang, memakai kain sarung tenunan siak, dan bersongkok sedangkan wanita memakai kurung, kain sarong, kebaya panjang, hiasan kembang goyang untuk sanggul, gelang atau dukuh.
Kostum dan tata rias para penari saat akan menarikan tari zapin adalah
Ø  Laki-Laki
a)      Baju Kurung Cekak Musang Dan Seluar
b)      Kain Samping(Songket,Plekat)
c)      Kopiah
d)     Bros
Ø  Perempuan
a)      Baju Kurung Labuh
b)      Kain Songket
c)      Kain Samping
d)     Selendang/Tudung Manto
e)      Anting-Anting
f)       Kembang Goyang
g)      Rantai/Kalung
h)   Sanggul(Biasa, Lipat Pandan, Conget, DLL) 

 (hehehe ini aku pas SMA tampil tari zapin, ini salah satu reference baju Zapin untuk kalian)



Alat Musik Pengiring Tarian Zapin
Alat musik utama yang digunakan untuk mengiringi Tarian Zapin adalah gambus, rebana, gendang dan marwas tetapi, untuk Zapin Arab hanya menggunakan alat musik berupa Marwas dan Gambus. Petikan gambus untuk membawakan lagu sedangkan rentak gendang / rebana menentukan retak dan pecahan tari. Lagu-lagu pengiring tarian Zapin pertama kali diciptakan oleh Tengku Mansor dan dinyanyikan oleh istrinya Cik Norlia yang berasal dari Singapura. Beberapa lagu yang diciptakannya adalah: Ya Salam, Yale-Yale, Tanjung Serindit, Sri Pekan, Lancang Kuning, Gambus Palembang, dan Lancang Daik. Contoh lagu-lagu  pengiring tarian Zapin lainnya adalah: Nasib Lancang Kuning, Pulut Hitam, Bismillah, Sanaah, Saying Sarawak, Lancing Balai, Anak Ayam Patah, Zapin Asli, Gendang Rebana, dll.
Karya Seniman Besar Tom Ibnur ZAPINEOZAPIN (Tahun 2000)  Sepengal Sejarah zapin

Nah Berikut ini 7 Sinopsis Karya Tari Zapin  :
1. ZAPINEO LANGIT
Tari ini ungkapan hati ketika memandang langit malam penuh bintang, Betapa kecilnya diri ini, Ketika terbang Kelangit Biru betapa kecilnya pesawatku, ketika kupandang Bumi dar Bulan betapa kecilnya tempat tinggalku ini , Tampa tiang, tampa penyanggah, berapa dan betapa luasnya langit di ciptakannya.
2. ZAPIN BIDUK
Kehidupan Masyarakat diatas air seperti rakit, Perahu, biduk, kapal dan lainnya menjadi inspirasi dalam buah karya tarim  gerak yang tidak seimbang karena pijakan yang lebih diolah menjadi tarian dalam gerak tak seimbang. Gerak ini telah member dinamika yang kuat dan memerlukan kepiawaian dalam melakukannya.

3. ZAPIN BISIK
Karena bisik semua orang tahu. Semakin bisik diapun berwujud fitnah yang menyebabkan orang lainpu diam, tertawa, bahagia, menagis, kecewa ragu, bingung bahkan tak tahhu diri dalam garapannya memberika pandangan bagi hati yang tak terkendakli.
4. ZAPINEO TONGGA.
Tongga diambil dari bahasa MInagkabau, yang artinya tunggal.maka zapin ini dibawakan oleh seorang penari yang diiringi dengan petikan Gambus masing-masingmereka akan saling member arti dan isi melalui pandangan bunyi suasana hati akhirnya sangat menentukan lahirnya gerak maupun bunyi.
5. ZAPIN DUO
Dua penari dalam gerka yang sama bagai kembar yang tak terpisahkan.keinginan  untuk memisahkan diri   telah dikat oleh naluri yang satu untuk selalu bersama.
6. ZAPINEO TERBUS.
Memakai terbus yang   besar dan panjang bagai orang yang sedang berusaha untuk mempertahankan hal yang keliru dan salah. Dia harus mencari dan berusaha untuk mempertahankan agar terbus tak jatuh ditanah. Dia bagai orang besar kepala dan penuh Kesombongan.
7. ZAPIN GASING
Zapin ini berisiskan gerakan putar dari lemah hingga kuat. Putaran bkan hanya berisikankekuatan fisik dan daya tahan. Tetapi memerlukan ketangguhan hati dan pengendalaian emosi manusia. Dalam tarian penari dituntut untuk hadir  dalam keseimbangan hati dan pikiran, serta kejernihan dan kebeningan jiwa. Gasing bagaikan putaran kehidupan sewaktu-waktu oleng dan berhenti.


(the toxiic dance , take a picture before to showed)








REFERENSI TARI ZAPIN RIAU
(source: youtube.com)




Comments

Popular posts from this blog

Wawancara Bersama Bidan Profesi Mulia

Hallooo.. hi mau posting wawancara aku , febthy dengan bu bidan di salah satu tempat di kota jambi , khususnya didaerah kotabaru. wawancara ini dilakukan saat aku masih kelas 11 SMA di SMAN6 Kota Jambi sebagai Tugas. Kami mencari informasi Pandangan Hidup ibu RR.Tatiek yang sekarang menjadi bidan, bagaimana kisahi bu tersebut hingga menjadi seorang bidan yang melayani masyarakat? yukk baca wawancara kita guys. semoga bermanfaat.... TEMA                             : BIDAN SEBAGAI PANDANGAN HIDUP PEWAWANCARA         : -           INAYAH NOVELIA RIZKI -           FEBTHY DWI AULIA NARASUMBER             : BIDAN RR.TATIEK S. Inayah          : Selamat Siang buk Bidan            :  Ya.. Siang. Inayah          :  Permisi buk maaf mengganggu sebentar, bolehkah saya berbincang sebentar? Bidan            :  Iya boleh, ada apa ya ? Inayah          :  Perkenalkan kami siswi dari SMAN 6 saya Inayah Novelia Rizki Febthy          : Dan saya Febthy Dw

SISTEM PEMERINTAHAN AFRIKA SELATAN

SISTEM PEMERINTAHAN AFRIKA SELATAN Afrika selatan menerapkan sistem politik demokrasi anti-apartheid. Bentuk negara Afrika Selatan adalah kesatuan dan bentuk pemerintahan republik. Sistem pemerintahan di Afrika Selatan adalah presidensial. Parlemen di Afrika Selatan terdiri dari dua bagian, yaitu majelis nasional dan dewan nasional provinsi. Setiap Provinsi di Afrika Selatan mempunyai satu penggubal undang-undang negeri dan Majelis Eksekutif yang diketuai oleh seorang Perdana Menteri atau “Premier”. 1.     KEDUDUKAN PRESIDEN/RAJA/KAISAR Presiden Afrika Selatan memegang dua jabatan yaitu sebagai Kepala Negara dan juga Kepala Pemerintahan. Ia dipilih sewaktu Majelis Nasional ( National Assembly ) dan Majelis Provinsi-provinsi Nasional ( National Council of Provinces ) bergabung. Lazimnya, Presiden adalah pemimpin partai mayoritas di Parlemen. National Assembly mempunyai 400 anggota yang dipilih melalui pemilu secara perwakilan proporsional. National Council of Provinces