Hubungan Sastra, Masyarakat, dan Kebudayaan
Sastra merupakan bagian dari kebudayaan. Bila kita mengkaji kebudayaan kita tidak dapat melihatnya sebagai sesuatu yang statis, yang tidak berubah, tetapi merupakan sesuatu yang dinamis, yang senantiasa berubah. Hubungan antara kebudayaan dan masyarakat itu sangat erat, karena kebudayaan itu sendiri, menurut pandangan antropolog, adalah cara suatu kumpulanmanusia atau masyarakat mengadakan sistem nilai, yaitu berupa aturan yang menenukan suatu benda atau perbuatan lebih tinggi nilainya, lebih dikehendaki, dari yang lain. Kebanyakan ahli antropologi melihat kebudayaan itu sebagai satu keseluruhan, dimana sistem sosial itu sendiri adalah sebagian dari kebudayaan.
Kebudayaan memiliki tiga unsur:
1. Unsur sistem sosial
2. Sistem nilai dan ide
3. Peralatan budaya
Bila ciri kebudayaan itu kita letakan pada sastra dan kita kaitkan pula dengan masyarakat yang menggunakan sastra itu, maka kita dapat mengatakan bahwa nilai suatu sastra itu pada umumnya terletak pada masyarakat itu sendiri. Kesustraan itu pada dasarnya bukan saja mempunyai fungsi dalam masyarakat, tetapi juga mencerminkan dan menyatakan segi-segi yang kadang-kadang kurang jelas terlihat dalam masyarakat. Sebagaimana juga dengan karya seni yang lain, sastra mempunyai fungsi social dan fungsi estetika.
Jadi Keterkaitan antara sastra, manusia, dan masyarakat sangat jelas, Keterkaitan semuanya terdapat di dalam segala aspek. Karena bagaimanapun juga sastra dan kehidupan sama-sama membahas dan membicarakan tentang manusia dan masyarakat. Bagi sastra, masyarakat merupakan faktor terpenting. Sedangkan Masyarakat merupakan objek vital bagi ilmu sosial. Semua hal itu saling mempengaruhi sikap masing-masing. Ketikan sastra telah mengemukakan sesuatu yang benar dalam rekaannya, sedikit banyak akan mempengaruhi sikap sosial dan ketika sosialitas terus berkembang.
Antara sastra dan Perubahan sosial masyarakat tidak ada yang paling menonjol. Dua hal tersebut saling mendukung. Sastra bisa timbul karena perubahan sosial masyarakat, bisa juga perubahan sosial yang ada akibat dari penciptaan sebuah karya sastra.
CONTOH KARYA SASTRA BARU ( PUISI )
satu......
senja menyapa kidung
lambaian alam menari bersama bayu
satu...
kidung itu adalah buaian jiwa
kidung itu adalah kau
jiwa yang resah menanti kedamaian hati
satu..
lantunan bersama kicauan alam semesta
mengelus wajah wajah penuh harap
terlena ditelan jingga nya mentari
satu...
aku datang dan pergi bersama waktu mu
aku senyum dan menangis bersama cahayamu
satu
Kau lah jiwa yang bersemayam dihati
menari dalam mimpi
mencoba menggapai asa
meninggalkan fatamorgana
satu
satu satu satu
Esa Esa Esa Esa
bersujud diatas lembaran putih menghapus gulita bersama menjelang mentari pagi.
bersama hati dan asa yang bersemangat meraih mimpi pasti.
ARTI PUISI:
satu mencerminkan fokus, terpukau satu titik, dimana melihat aktifitas manusia dengan berbagi kegiatan untuk kehidupan dari fajar sampai senja tenggelam.. merenung dan berfikir ada yang merasa damai merasa resah menjalani malam menanti kehidupan esok dan fokus dan tetap bersyukur atas nikmat apapun karena merupakan irama hidup dan terbangun disetiap pagi dengan segala aktifitas dan bersemagat untuk harapan yang lebih baik
contoh puisi bersama arti contoh prosa baru puisi kehidupan puisi ketuhanan
Sastra merupakan bagian dari kebudayaan. Bila kita mengkaji kebudayaan kita tidak dapat melihatnya sebagai sesuatu yang statis, yang tidak berubah, tetapi merupakan sesuatu yang dinamis, yang senantiasa berubah. Hubungan antara kebudayaan dan masyarakat itu sangat erat, karena kebudayaan itu sendiri, menurut pandangan antropolog, adalah cara suatu kumpulanmanusia atau masyarakat mengadakan sistem nilai, yaitu berupa aturan yang menenukan suatu benda atau perbuatan lebih tinggi nilainya, lebih dikehendaki, dari yang lain. Kebanyakan ahli antropologi melihat kebudayaan itu sebagai satu keseluruhan, dimana sistem sosial itu sendiri adalah sebagian dari kebudayaan.
Kebudayaan memiliki tiga unsur:
1. Unsur sistem sosial
2. Sistem nilai dan ide
3. Peralatan budaya
Bila ciri kebudayaan itu kita letakan pada sastra dan kita kaitkan pula dengan masyarakat yang menggunakan sastra itu, maka kita dapat mengatakan bahwa nilai suatu sastra itu pada umumnya terletak pada masyarakat itu sendiri. Kesustraan itu pada dasarnya bukan saja mempunyai fungsi dalam masyarakat, tetapi juga mencerminkan dan menyatakan segi-segi yang kadang-kadang kurang jelas terlihat dalam masyarakat. Sebagaimana juga dengan karya seni yang lain, sastra mempunyai fungsi social dan fungsi estetika.
Jadi Keterkaitan antara sastra, manusia, dan masyarakat sangat jelas, Keterkaitan semuanya terdapat di dalam segala aspek. Karena bagaimanapun juga sastra dan kehidupan sama-sama membahas dan membicarakan tentang manusia dan masyarakat. Bagi sastra, masyarakat merupakan faktor terpenting. Sedangkan Masyarakat merupakan objek vital bagi ilmu sosial. Semua hal itu saling mempengaruhi sikap masing-masing. Ketikan sastra telah mengemukakan sesuatu yang benar dalam rekaannya, sedikit banyak akan mempengaruhi sikap sosial dan ketika sosialitas terus berkembang.
Antara sastra dan Perubahan sosial masyarakat tidak ada yang paling menonjol. Dua hal tersebut saling mendukung. Sastra bisa timbul karena perubahan sosial masyarakat, bisa juga perubahan sosial yang ada akibat dari penciptaan sebuah karya sastra.
CONTOH KARYA SASTRA BARU ( PUISI )
PUISI
by : Inayah Novelia Rizki satu......
senja menyapa kidung
lambaian alam menari bersama bayu
satu...
kidung itu adalah buaian jiwa
kidung itu adalah kau
jiwa yang resah menanti kedamaian hati
satu..
lantunan bersama kicauan alam semesta
mengelus wajah wajah penuh harap
terlena ditelan jingga nya mentari
satu...
aku datang dan pergi bersama waktu mu
aku senyum dan menangis bersama cahayamu
satu
Kau lah jiwa yang bersemayam dihati
menari dalam mimpi
mencoba menggapai asa
meninggalkan fatamorgana
satu
satu satu satu
Esa Esa Esa Esa
bersujud diatas lembaran putih menghapus gulita bersama menjelang mentari pagi.
bersama hati dan asa yang bersemangat meraih mimpi pasti.
ARTI PUISI:
satu mencerminkan fokus, terpukau satu titik, dimana melihat aktifitas manusia dengan berbagi kegiatan untuk kehidupan dari fajar sampai senja tenggelam.. merenung dan berfikir ada yang merasa damai merasa resah menjalani malam menanti kehidupan esok dan fokus dan tetap bersyukur atas nikmat apapun karena merupakan irama hidup dan terbangun disetiap pagi dengan segala aktifitas dan bersemagat untuk harapan yang lebih baik
contoh puisi bersama arti contoh prosa baru puisi kehidupan puisi ketuhanan
Comments
Post a Comment